Cinta
itu. . .
Cinta
itu melindungi bukan justru menyakiti.
Cinta
itu memberi bukan justru menuntut.
Cinta
itu lambang kesetiaan hakiki, bukan pengkhianatan abadi.
Cinta
itu dibuktikan dengan aksi nyata bukan hanya sekedar kata-kata.
Cinta
itu perlu dijaga, bukan hanya ditunjukkan kalau sedang ingat saja.
Cinta
itu bukan dengan pacaran, tapi dengan target nikah.
Cinta
itu bukan selalu ada, tapi selalu dekat di hati.
Cinta
itu saling percaya, bukan penuh dengan prasangka.
Cinta
itu dibangun dengan komunikasii bukan dengan saling menjauhi.
Cinta
itu membuat gembira bukan malah menyebabkan sengsara.
Cinta
itu diawali dengan syukur dan dijalani dengan senyum.
Cinta
itu bukan dari mata turun ke hati, tapi dari niat menjadi aksi.
Cinta
itu saat Tuhan memberikanmu lamanya masa penantian untuk memberikan jodoh yang
terbaik dalam keridhoan-Nya.
Cinta
itu saat seorang ibu begitu selektif menemukan calon istri untuk anak
lelakinya, memastikan wanita itu bisa menjadi penggantinya.
Cinta
itu air mata seorang ayah yang menetes tersembunyi, setelah melepas anak
perempuannya melalui akad yang mengguncang Arsyi.
Cinta
itu senyum bangga seorang ayah terhadap anak lelakinya yang mengambil tanggung
jawab untuk berani berumah tangga.
Cinta
itu air mata bahagia seorang ibu yang merelakan hati anak lelakinya ditempati
istimewa oleh wanita selain ia.
Cinta
itu senyum haru seorang ibu terhadap anak perempuannya dalam nasehat untuk
menjadi seorang istri yang setia.
Cinta
itu kesabaran tak bertepi pria terhaapmu, yang hanya mengungkap cinta setelah
menikah.
Cinta
itu rasa hormat seorang pria terhadap wanita, yang tak menyentuhnya kecuali
memuliakannya melalui pernikahan.
Cinta
itu ketegasan seorang pria yang hanya beraksi saat ia siap, tak kan berani
membuat janji palsu yang gagap.
Cinta
itu kesetiaan seorang pria yang tak menyamakanmu dengan banyak pilihan,
melainkan mengistimewakanmu melalui penirkahan.
Cinta
itu ketawadhuan seorang pria yang beriman, tak menggalaukan hatimu dengan
rayuan, melainkan datang ke rumah untuk lamaran.
Cinta
itu keberanian seorang pria menghalalkan hubungan buak ia yang pengecut terlena
cinta dalam kesemuan.
Cinta
itu bukan karena ketampanan pria yang banyak digandrungi wanita, namun pada
pria yang mengistimewakan satu wanita menjadi istrunya.
Cinta
itu kesabaran seorang wanita yang menanti keputusan Tuhannya, tak mengkhianati
jodohnya pada pria yang belum tentu menjadi suaminya.
Cinta
itu rasa hormat seorang wanita yang tak kan sembarangan menerima uluran tangan
pria, kecuali hanya pada pria yang berani melamar pada ayahnya.
Cinta
itu ketegasan seorang wanita yang rela sendiri dalam penantian, daripada di
permainkan pria dan terombang-ambing perasaan.
Cinta
itu kesetiaan seorang wanita yang hanya memberi cinta pada soulmate yang Tuhan
takdirkan untuknya, bukan lelaki sembarangan yang mengobral kata.
Cinta
itu ketawadhuan seoroang wanita menjaga setiap
inchi tubuhnya, yang hanya akan ia persembahkan untuk suami yang tentu
memuliakannya.
Cinta
itu keberanian cinta berprinsip mengikuti ajaran Tuhannya, demi kehormatan
orangtuanya, menjaga cinta hanya untuk suaminya.
Cinta
itu bukan karena kecantikan seorang wanita yang banyak dikagumi pria, namun
pada wanita yang menjadikan suaminya pria teristimewa pertama.
Cinta
itu bukan pada ia yang senang mengobral cinta, namun pada suami dan istri yang
menjadikan pasangannya partner sahabat dan kekasih hatinya.
Cinta
itu bukan pada pria yang pandai berkilah, namun pada setiap tetes keringat
seorang suami yang mencari nafkah.
Cinta
iu bukan pada wanita yang lemah akan rayuan, namun pada setiap lirih doa
seorang istri yang terlantun unuk suami dalam kekhusyukan.
Cinta
itu bukan ada pada mereka yang
bermesraan tanpa ridho Tuhan melainkan suami istri yang saling menguatkan
genggaman.
Cinta
itu bukan ada pada mereka yang mengeluhkan kesendirian tapi untuk mereka yang
beriktiar untuk memantaskan.
Cinta
itu keteguhan seorang pria yang tegar menghadapi setiap goda untuk bidadari
surga yang dipuja.
Cinta
itu bukan menghalalkan segala cara untuk mmerenggguh kehormatannya, tapi
ikhtiar halal serta doa terbaik untuk menghalalkannya.
Cinta
itubukan pandangan menyidik penuh nafsu tapi menundukkan mata serta pandangan
demi terhindarnya api neraka.
Cinta
itu bukan seribu kata gombal yang keluar dari mulut tapi satu kata akad yang
menjadikan aku, kamu menjadi kita.
Cinta
itu keberanian yang suci meningkatkan derajat kita buak seribu maksiat menjerumuskan
dalam neraka.
Cinta
itu senyuman tulus memberikan bakti kita untuk orangtua bukan senyuman bangga
telah menguras hartanya.
Cinta
itu semakin mendekatkan diri pada-Nya bukan malah semakin menjauh dari-Nya.
Cinta
itu saling mengisi dan saling melengkapi bukan hanya menuntut sana-sini.
Cinta
itu tidak pernah menuntut kesempurnaan tapi seni menjadikannya pelengkap
sempurna kita menuju surga-Nya.
Cinta
itu takkan hanya diam dalam niat dan pikiran, tapi diwujudkan dalam satu action
dan perbuatan.
Cinta
itu memberi teladan dengan tindakan tidak hanya seribu teori minim akksi.
Cinta
itu takkan lekang di makan usia bukan rasa yang datang dan pergi menetap
sementara.
Cinta
itu bukan hanya tentang aku, aku dan aku. Tapi juga tentang kamu, mereka, kita
dan semuanya.
No comments:
Post a Comment